Infolampungnews.com. LAMPUNG SELATAN – Melihat sampah yang berserakan di pinggir pantai, tentu saja menjadi pemandangan yang tidak mengenakkan. Bahkan sampah yang berserakan tersebut juga bisa membawa penyakit.
Hal itulah yang menggerakkan Arifin Raden Dewasa Gelar Raja Paksi (59) warga Dusun Batu Payung, Desa Tarahan, Kecamatan Katibung, Lampung Selatan untuk ikut bergabung dengan komunitas peduli lingkungan yang ada di desanya.
Bapak empat orang anak ini mengatakan, semasa kecilnya, ia tinggal di sekitar pesisir pantai. Sampah yang ada di pinggiran pantai terlihat membuat pasir menjadi kotor dan kurang indah dipandang mata.
Melihat itu semua, ia lalu berfikir bahwa sampah tersebut juga bisa menyebabkan banjir jika masyarakat membuangnya secara sembarangan. Hal tersebut dikarenakan, masyarakat membuang sampah ke sungai dan akhirnya menuju ke pantai.
“Saya sangat terunyuh sekali begitu melihat sampah menumpuk di pinggiran pantai. Ini semua karena ulah manusia yang tidak peduli dengan lingkungan,” kata Arifin, Rabu (5/8/2020).
Karena sampah yang menumpuk dipinggiran pantai tersebut, Arifin yang sehari-hari bekerja sebagai driver di sebuah perusahaan swasta ikut tergerak dan bergabung dengan komunitas peduli lingkungan.
Dari situ, ia ikut melakukan penyuluhan dan bhakti sosial menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan dan lingkungan.
“Dari saya bergabung dengan komunitas peduli lingkungan, saya bisa menyalurkan hobby menanam tumbuh-tumbuhan di sekitar rumah. Motto saya, Lingkungan yang bersih menciptakan hati yang bersih,” ujarnya yang juga tertarik dalam dunia politik dan aktif di kepengurusan Masjid. (Adv)
