Infolampungnews, Lamsel – Menanam tanaman yang dikerdilkan (bonsai) memiliki kepuasan tersendiri. Sekarang bonsai bukan hanya diminati kalangan kelas atas dengan penghasilan wah.
Masyarakat kelas bawah yang tinggal di pedesaan, sekarang ini mulai menggandrungi tanaman yang konon harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah.
Seperti masyarakat di Desa Balinuraga, Kecamatan Way Panji, Lampung Selatan. Para pemuda hingga orangtua, banyak berburu tanaman langka untuk dibuat bonsai.
Disekitar halaman rumah-rumah, meski masih bertaraf belajar banyak pot-pot ada bonsai dari segala tanaman. Bonsai tersebut berupa tanaman kelapa, kimeng, santigi, dolar, asam jawa, putri pasir, cemara udang, cemara buaya dan loa.Banu (48) mengaku, dirumahnya banyak tanaman bonsai. Karena banyak yang mrmbeli, koleksinya terus berkurang. Namun ia tetap berburu pohon langka yang bisa dibuat bonsai.
“Ada, yang dibeli dan ada juga yang diminta teman. Tapi ada satu bonsai sentigi yang harganya Rp 20 juta dan belum saya jual, ” ujar Banu, Minggu (16/2/2020)
Nyoman Wahed (40) mengatakan, untuk memotivasi warga menggemari bonsai dilaksanakan pameran. Itu dilakukan saat digelar Musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan.
“Kemarin kita buka pameran bonsai, ternyata banyak yang beli. Harganya mulai dari Rp 500 ribu – 20 juta. Masyarakat yang baru pertama kali melihat juga terkejut dengan harga segitu.,” kata Wahed.
Kepala Desa Balinuraga, Made Suwede mengaku senang warganya berkreasi membuat bonsai. Selain bisa mendapatkan hasil juga mempercantik halaman rumah.
“Saya bersyukur ada yang membeli bonsai dan laku satu bonsainya Rp 4 juta. Makanya begitu ada yang beli dan harganya termasuk tinggi, bisa memacu para pemuda untuk berkreasi membuat bonsai,” harapnya. (AP)
