PRINGSEWU – Hingga saat ini, industri pembuatan kain tapis merupakan salah satu penggerak pembangunan ekonomi Kabupaten Pringsewu. Dimana para perajin tapis yang saat ini berkembang di Pringsewu memiliki kontribusi penting dalam perolehan Pendapatan Asli Daerah.
Hal tersebut dikatakan Pj.Bupati Pringsewu Adi Eransyah saat membuka Pelatihan Peningkatan Kualitas Produk dan Digital Marketing yang diikuti 20 perajin tapis dari Kecamatan Pringsewu, Pardasuka dan Pagelaran di Mahan Tapis Margakaya, Pringsewu, Rabu (02/11/2022).
Dikatakan Adi, industri tapis juga mampu menyerap tenaga kerja, dan bahkan saat ini sedang diupayakan pengembangan potensi pariwisata dengan dijadikannya Pekon Lugusari, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu sebagai salahsatu Desa Wisata Kampung Tapis di Provinsi Lampung, melalui Keputusan Gubernur Lampung No. G/319/V.26/HK/D.13/2022 tertanggal 18 Mei 2022. “Oleh sebab itu kita patut berbangga karena Pringsewu menjadi salahsatu kabupaten yang telah ditetapkan sebagai Sentra Industri Kerajinan sekaligus Desa Wisata Kampung Tapis di Provinsi Lampung,” ujarnya.
Guna menunjang pengembangan Sentra Industri Kerajinan dan Desa Wisata Kampung Tapis ini, kata Pj.Bupati, pada kegiatan yang dihadiri Ketua Dekranasda Kabupaten Pringsewu Rusdiana Adi Erlansyah, Ketua DWP Sri Prihatin Heri Iswahyudi, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Drs.Masykur, M.M.
Dan beserta sejumlah kepala perangkat daerah terkait, dengan narasumber Nola Marta, maka dibutuhkan inovasi dan kreasi produk-produk tapis dan turunannya dari para perajin tapis, untuk mendukung tempat-tempat wisata yang ada.
Pelatihan ini menurut Adi Erlansyah, lebih fokus pada pengembangan desain tapis dalam rangka memunculkan ciri khas motif tapis bagi Kabupaten Pringsewu dan persiapan bagi para perajin tapis untuk masuk ke pasar global menggunakan teknologi digital.
“Untuk itu saya berharap agar pelatihan ini dapat meningkatkan keahlian para pelaku usaha Industri Kecil Menengah, khususnya di sektor kerajinan kain tapis, sehingga dapat terus menggali potensi yang ada di dalam diri agar dapat menghasilkan produk yang berkualitas, serta sesuai dengan permintaan pasar, sehingganya para perajin dapat memanfaatkan teknologi sebagai sarana penunjang untuk memasarkan produk-produk tapis yang di hasilkan,” harapnya. (*Ari)