SIDOMULYO – Bupati Lampung Selatan H. Nanang Ermanto melaunching Home Industri Sepatu Selo di kantor desa Seloretno, kecamatan Sidomulyo, Kamis (27/1/2022).
Produk sepatu itu merupakan hasil dari para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) Lampung Selatan, tepatnya di desa Seloretno, Kecamatan Sidomulyo.
Dilansir dari laman lampungselatankab.go.id, Kepala Desa Seloretno Achmad Subari mengatakan, pemberian nama Home Industri Selo berasal dari nama desa Seloretno. Dimana Selo sendiri mempunyai arti batu.
Dirinya berharap, dengan nama tersebut Home Industri sepatu Selo dapat menjadi pondasi yang kuat, untuk memperkokoh perekonomian masyarakat Lampung Selatan.
“Kami beri nama Selo yang berarti batu, yang diambil dari nama desa Seloretno. Harapan saya Home Industri Selo ini menjadi sebuah batu atau pondasi, untuk memperkokoh perekonomian desa Seloretno pada khususnya,” ujarnya.
Sementara, Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto, merasa sangat bangga dan mengapresiasi terobosan inovasi, yang dilakukan para pelaku UMKM desa Seloretno pada masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.
Menurut Nanang, Home Industri Sepatu Selo merupakan salah satu langkah yang baik untuk merangsang pertumbuhan ekonomi masyarakat. Dimana, dalam proses produksinya memerlukan banyak tenaga kerja.
“Alhamdulillah hari ini saya ada di Kecamatan Sidomulyo, desa Seloretno. Saya mengapresiasi, ada karya putra-putra kita yang terbaik untuk meningkatkan produksi UMKM, yaitu Sepatu Selo. Nah ini, pak Bupati udah pakai Sepatu Selo,” ujarnya.
Nanang menuturkan, pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada suatu wilayah, tergantung dari cara Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mengelola Sumber Daya Manusia (SDA) yang terdapat disekitarnya.
Oleh karena itu, dirinya meminta agar setiap desa kembali menggali potensi-potensi yang dimiliki oleh masing-masing wilayah, dengan terus memperhatikan minat konsumen di pasaran.
“Dengan adanya pandemi Covid-19 ini, terpuruknya pertumbuhan ekonomi dimana-mana. Ini merupakan suatu tantangan bagi kita, inovasi-inovasi seperti inilah yang harus kita kedepankan. Setiap desa, potensi-potensi wilayah, arti kata ketika ada pandemi ini bukan berarti kita mati ditempat,” jelasnya.
Nanang juga menyarankan, agar pelaku Home Industri Sepatu Selo dapat terus memperhatikan kualitas produk, yang akan dipasarkan kepada para konsumen. Dengan demikian, dirinya berharap Sepatu Selo mampu bersaing dengan produk-produk lainnya.
“Ini saran dari saya, bagaimana menjaga kualitas dari sepatu itu sendiri. Jangan sampai dipake berapa kali jalan, jebol. Nah ini, benar-benar harus dijaga kualitas dan mutunya,” saran Nanang. (*)