INFOLAMPUNGNEWS.COM – Seiring bertambahnya usia, banyak orang mulai menyadari bahwa kualitas hubungan jauh lebih penting daripada kuantitas.
Dikutip dari jawapos.com, Rabu (1/1/2025), Mereka menjadi lebih selektif dalam memilih siapa yang boleh masuk ke dalam lingkaran sosial mereka.
Ini bukan karena mereka tidak ingin bergaul, tetapi lebih karena mereka menghargai hubungan yang bermakna dan autentik.
Orang-orang yang menjadi lebih selektif biasanya memiliki beberapa ciri kepribadian yang kuat, yang membedakan mereka dari kebanyakan orang.
Dilansir dari laman Global English Editing pada Sabtu (26/10), berikut merupakan 7 ciri kepribadian orang yang menjadi lebih selektif saat memilih teman seiring bertambahnya usia.
1. Mereka menghargai keaslian
Seiring bertambahnya usia, banyak orang yang mulai menyadari bahwa hubungan yang tulus dan autentik sangatlah penting.
Mereka tidak lagi tertarik pada jumlah teman yang banyak atau kehidupan sosial yang glamor, melainkan lebih memilih pada hubungan yang berarti dan mendalam.
Mereka berusaha untuk menjalin koneksi dengan orang-orang yang dapat menjadi diri mereka sendiri tanpa berpura-pura.
Keinginan untuk bergaul dengan individu yang jujur dan terbuka datang dari pemahaman bahwa hidup terlalu singkat untuk berpura-pura.
Mereka lebih memilih untuk menghabiskan waktu dengan orang yang memiliki nilai dan integritas yang sama, sehingga ini dapat menciptakan lingkungan yang mendukung satu sama lain.
2. Memprioritaskan pertumbuhan pribadi
Orang yang semakin selektif dalam memilih hubungan cenderung memiliki fokus yang kuat pada pertumbuhan pribadi.
Mereka memahami bahwa orang-orang di sekitar mereka dapat memiliki pengaruh besar terhadap cara berpikir, tindakan, dan pandangan hidup mereka secara keseluruhan.
Dengan demikian, mereka secara sadar memilih untuk bergaul dengan individu yang menginspirasi, mendorong, dan mendukung perkembangan diri mereka.
Ini bisa berarti bahwa mereka harus melepaskan hubungan yang tidak memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan mereka atau bahkan yang menghambatnya.
Proses ini bukan berarti bahwa mereka menjauhkan diri dari orang lain, tetapi lebih pada menciptakan lingkungan yang mendukung perjalanan pribadi mereka.
3. Menerima kesadaran diri
Salah satu sifat yang sangat penting yang dimiliki orang yang menjadi lebih selektif dalam hubungan adalah kesadaran diri yang tinggi.
Mereka memiliki pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan, nilai, dan tujuan hidup mereka.
Kesadaran ini memungkinkan mereka untuk membuat keputusan yang lebih bijak tentang siapa yang mereka izinkan masuk ke dalam hidup mereka.
Dengan mengetahui apa yang mereka inginkan dan butuhkan, mereka dapat memilih teman-teman dan pasangan yang sejalan dengan nilai-nilai tersebut dan yang memberi dampak positif pada perjalanan hidup mereka.
Kesadaran ini juga mencakup kemampuan untuk mengenali batasan dan menjaga keseimbangan dalam hubungan.
4. Menghargai kesendirian
Bagi mereka, kesendirian bukanlah tanda keterasingan, tetapi lebih kepada sebuah kesempatan untuk merenung dan menghabiskan waktu dengan diri sendiri.
Dalam momen-momen tenang ini, mereka menemukan kekuatan untuk menghadapi ketakutan, menantang keyakinan yang membatasi, dan mengembangkan kasih sayang terhadap diri sendiri.
Mereka menyadari bahwa pertumbuhan pribadi sering kali terjadi dalam keheningan dan introspeksi, sehingga memilih untuk meluangkan waktu sendiri menjadi bagian penting dalam proses pengembangan diri.
Dalam dunia yang terus-menerus dipenuhi tuntutan, waktu sendirian ini memberikan ruang untuk merenung dan menyelaraskan tindakan dengan nilai-nilai yang mereka pegang.
5. Melepaskan harapan timbal balik
Seiring bertambahnya usia, orang-orang ini sering kali mengembangkan pandangan yang lebih sehat tentang ekspektasi dalam hubungan.
Mereka belajar untuk tidak selalu mengharapkan balasan dari tindakan baik mereka.
Bagi mereka, memberikan perhatian, cinta, dan dukungan bukanlah cara untuk mendapatkan sesuatu sebagai imbalan, tetapi sebagai bentuk penghargaan terhadap koneksi yang mereka jalin.
Mereka menyadari bahwa setiap orang memiliki kapasitas yang berbeda untuk memberi.
Dengan melepaskan harapan akan timbal balik, mereka dapat menikmati kebahagiaan dari memberi dan berbagi tanpa merasa terbebani oleh ekspektasi.
Ini membawa mereka pada hubungan yang lebih tulus dan berarti, di mana kedalaman dan kualitas lebih penting daripada kuantitas.
6. Mereka menerima perubahan dan ketidakpastian
Orang yang semakin selektif dalam hubungan cenderung lebih terbuka terhadap perubahan dan ketidakpastian. Proses ini sering kali melibatkan mereka untuk melepaskan hubungan lama dan memasuki wilayah yang tidak dikenal, yang
memerlukan keberanian dan ketahanan.
Mereka memahami bahwa hidup itu dinamis, dan begitu juga diri mereka sendiri. Mereka tidak takut untuk menilai kembali hubungan mereka seiring dengan perubahan yang mereka alami.
Dengan kesadaran bahwa beberapa hubungan mungkin tidak lagi mendukung pertumbuhan mereka, mereka memiliki keberanian untuk melakukan perubahan yang diperlukan.
Ini menunjukkan bahwa mereka siap untuk menghadapi tantangan dan melihat setiap perubahan sebagai kesempatan untuk belajar dan tumbuh.
7. Kesadaran yang tinggi terhadap keputusan finansial
Orang yang lebih selektif dalam memilih hubungan juga sering kali memiliki kesadaran yang tinggi terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Mereka memahami bahwa setiap keputusan finansial adalah kesempatan untuk mendukung visi dunia yang mereka inginkan.
Sebagai contoh, mereka lebih memilih untuk berinvestasi dalam produk dan layanan yang sesuai dengan nilai-nilai mereka,
serta memilih untuk berhubungan dengan orang-orang yang memiliki kesadaran yang sama.
Hal ini mencerminkan keyakinan bahwa kita dapat menggunakan uang sebagai alat untuk perubahan positif dan berpartisipasi secara etis dalam ekonomi.
Dengan demikian, mereka tidak hanya memperhatikan hubungan pribadi tetapi juga dampak sosial dan lingkungan dari pilihan yang mereka buat. (*)